- Pengertian Sanad Hadist
Sanad dari segi bahasa berarti مَاارتفع من الارض ,yaitu bagian bumi yang
menonjol, sesuatu yang berada di hadapan Anda dan yang jauh dari kaki bukit
ketika anda memandangnya. Bentuk jamaknya adalahأ سنا د. Segala sesuatu yang
Anda sandarkan kepada yang lain disebutمسند. Dikatakan أ سند فى ا لخبل,
maknanya `Sesorang mendaki gunung`. Dikatakan pula ن سند فلا , maknanya
`Seseorang menjadi tumpuan`.[1]
Adapun tentang pengertian sanad menurut terminology, para ahli hadis
memberikan definisi yang beragam, di antaranya:
ا لطر ىقة ا لمو صلة إ لى لمتنَ
Jalan yang menyampaikan kepada matan hadis
yakni rangkaian para perawi yang memindahkan matan dari sumber
primernya. Jalur ini adakalanya disebut sanad, adakalanya karenanya
periwayat bersandar kepadanya dan menisbatkan matan kepada sumbernya.
Sebuah hadis dapat memiliki beberapa sanad dengan jumlah penutur atau
perawi bervariasi dalam lapisan sanad-nya, lapisan dalam sanad
disebut dengan thabaqoh.signifikansi jumlah sanad dan penutur
dalam tiap thobaqoh sanad akan menentukan derajat hadist tersebut.
Jadi, yang perlu dicermati dalam memahami hadis terkait dengan sanad-nya
adalah keutuhan sanad-nya, jumlahnya, dan perawi akhirnya. Adapun
sebutan sanad hanya berlaku pada serangkaian orang, bukan dilihat dari sudut
pribadi seseorang. Sebutan untuk pribadi yang menyampaikan hadist dilihat dari
sudut orang per-orangan disebut rawi.[2]
- Tinggi-Rendahnya Rangkaian Sanad (Silsilah adz-Dzahab)
Sebagaimana kita ketahui, bahwa suatu hadis sampai kepada kita,tertulis
kepada kitab hadis melalui sanad-sanad. Rangkaian sanad yang berderajat
tinggi menjadikan suatu hadis lebih tinggi derajatnya daripada hadis yang
rangkaian sanadnya sedang atau lemah. Para muhadditsin[3] membagi
tingkatan sanadnya sebagai berikut:
a) Ashahhu as-Asanid (sanad-sanad yang lebih
shahih)
Penilaian ashahhu al-sanid ini hendaklah secara muqoyyad (di khususkan).
Contoh asahhu al-asanid yang muqoyyad tersebut adalah :
- Sahabat tertentu, yaitu :
- Umar ibnu al-Khattab r.a.,yaitu yang diriwayatkan oleh Ibnu Syihab az-Zuhri dari Salim bin `Abdullah bin Umar, dari ayahnya (Abdullah bin Umar), dari kakeknya (Umar bin Khattab).
- Penduduk kota tertentu, yaitu:
- Kota Mekkah, yaitu diriwayatkan oleh Ibnu Uyainah dari Amru bin Dinar dari Jabir bin Abdullah.
b) Ahsanu al-Asanid
Derajatnya lebih rendah dar Ashahhu as-Asanid,yaitu:
- Bahaz bin Hakim dari ayahnya (Hakim bin Muawiyah) dari kakeknya (Muawiyah bin Haidah).
c) Adh`afu al-Asanid
Rangkaian sanad yang paling rendah derajatnya, antara lain:
- Abu Bakar ash-Shiddiq, yaitu hadis yang diriwayatkan oleh Shodaqoh bin Musa dari Aby Ya`qub Farqab bin Ya`qub dari Murrah ath-Thayyib dari Abu Bakar r.a.
- Kota Yaman ialah yang diriwayatkan oleh Hafs bin `Umar dari al-Hakam bin Aban dari Ikrimah dari Ibnu Abbas.
- Jenis-jenis Sanad Hadis
- Sanad Aly
Sanad Aliy adalah sanad yang jumlah perawinya lebih sedikit jika
dibandingkan dengan sanad lain.sanad Aly jumlahnya dibagi dua :
Sanad Ali bersifat Mutlak
Sanad Aly bersifat Nisbi
- Sanad Nazil
Sanad Nazil adalah sebuah sanad jumlah rawinya lebih banyak jika
dibandingkan dengan sanad yang lain. Hadist dengan sanad yang lebih banyak akan
tertolak dengan sanad yang sama jika rawinya lebih sedikit[4].
- B. Matan Hadist
Secara etimologis, matan berarti segala sesuatu yang keras bagian atasnya,
pungung jalan (muka jalan), tanah keras yang tinggi. Adapun yang dimaksud matan
dalam ilmu hadist adalah perkataan yang disebut pada akhir sanad.
Yang dimaksud dengan Matnu`l Hadist ialah pembicaraan (kalam) atau materi
berita yang di over oleh sanad yang terakhir. Baik pembicaraan itu sabda
Rasulullah S.A.W. shahabat ataupun tabi`in. Baik isi pembicaraan itu tentang
perbuatan Nabi, maupun perbuatan shahabat yang tidak disanggah oleh Nabi.
Misalnya perkataan sahabat Anas bin Malik r.a.:
كنا نصلى مع ر سو ل ا اللة صلعم فى شد ة الحر فاءذا لم يستطىع ا حد نا ان
يىمكن جبهته من
زالارض بسط ثو به فسجد عليه.
“Kami bersembahyang bersama-sama Rosulullah S.A.W. pada waktu udara sangat
panas. Apabila salah seorang dari kami tak sanggup menekankan dahinya diatas
tanah, maka ia bentangkan pakaiannya, lantas sujud diatasnya.”
Perkataan Sahabat yang menjelaskan perbuatan salahseorang sahabat yang
tidak disanggah Nabi ( (كنا- فسجد علي disebut Matan hadis.[5]
Contoh matan hadis sebagai berikut:
عن ابى هر يرة
رضى ا لله عنه قال قال ر سو ل ا لله صلعم : نعمتا ن مغبو ن فيهما كثير
من النا س:ا اصحة و الفراع.(ا لبخا رى)
Yang bergarisbawah dalam hadist diatas adalah Matan.
Jadi matan bisa disebut dengan lafdul hadist atau
isi dari suatu hadist.
- C. Skema Sanad
Sanad atau thariq, ialah jalan yang menghubungkan matan hadis kepada
junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W. skema sanad dapat di gambarkan melalui
hadis berikut:
حد ثنا محمد بن ا لثنى قال : حد ثنا عبد الو ها ب الثقف قال : حد ثنا أيوب عن
أبى قلا بة عن أنس عن نبى صلعم: (ثلا ث من كن فيه وجد حلا وة الاءيمان :ان يكون
الله ورسوله أحب إليه مما سواهما : وان يحب المرأ لايحبه إلا لله ؛ وأيكره أن يعود
فى الكفر كما يكره أن يقذف فى النار). (رواه البخرى)
“Telah memberitakan kepadaku Muhammad bin nal-Mutsanna,ujarnya:”Abdul
Wahhab ats-Tsaqofy telah mengabarkan kepadaku Ayyub atas pemberitaan Aby
Qilabah dari Anas dari Muhamad S.A.W. sabdanya:”Tiga perkara, yang barang siapa
mengamalkannya niscaya memperoleh kelezatan iman.” Yakni: 1).Allah dan Rasulnya
hendaknya lebih dicintai daripada selainnya. (2). Kecintaannya kepada
seorang,tak lain karena Allah semata-mata dan (3). Keengganannya kembali kepada
kekufuran,seperti keengganannya dicampakkan ke neraka.”(Riwayat bukhory)
Maka matan hadis adalah (ثلا ث من كن فيه وجد حلا وة الاءيمان :ان يكون
الله ورسوله أحب إليه مما سواهما : وان يحب المرأ لايحبه إلا لله ؛ وأيكره أن يعود
فى الكفر كما يكره أن يقذف فى النار)
Dan urutan sanad pertama adalah Muhammad ibnu Mutsanna sanad
yang kedua Abdul Wahhab ats-Saqofy, yang ketiga Ayyub,yang
keempat Aby Qilabah, dan sanad terakhir Anas.
Dalam hal lain juga dapat dikatakan bahwa sabda Nabi tersebut disampaikan
oleh sahabat Anas r.a. sebagai rawy pertama, kepada Abu Qilabah
sebagai rawy kedua, kepada Ayyub sebagai rawy ketiga, kepada Abdul
Wahhab ats-Saqofy sebagai rawy keempat, kepada Muhammad bin Musanna
sebagai rawy kelima dan yang terakhir al-Bukhary.
Contoh lain hadis yang diriwayatkan Ibnu `Adyy:
حد ثنا يعقوب بن سفيان بن عا صم, حد ثنا محمد بن عمران, حد ثنا عيسى بن زياد,
حدثنا عبد الرحيم بن ز يد عن أبيه عن سعيد بن المسب عن عمر بن الخطاب, قال:قال
رسولالله صلعم: لولا النساء لَعُبِدَ الله حَقًا
Urutan sanad dari pertama adalah : Ya`qub bin Sufyan bin `Asim
Muhammad bin `Imran
Isa bin Ziyad `Abdurrahim
bin Zayid
Aby Sa`id bin
Musayyab Umar bin
Khattab.
Didalam bidang ilmu Hadis sanad merupakan alat untuk mengukur shahih atau
dhaifnya suatu hadist. Jika salahseorang dalam sanad-sanad itu ada yang fasik
atau yang tertuduh dusta maka, dhaiflah hadist itu, hingga tidak dapat
dijadikan hujjah untuk menetapkan suatu hadist kecuali hanya untuk diamalkan.
- D. Isnad, Musnid dan Sanad
Isnad menurut bahasa, menyandarkan. Menurut istilah ialah menerangkan sanad
Hadis (jalan menerima hadis). Sedangkan orang yang menerangkan hadis dengan
menyebut sanad-nya, dinamai musnid. Dan hadis yang disebut dengan diterangkan
sanadnya yang sampai kepada Nabi S.A.W. dinamai musnad.
BAB III
PENUTUP
- A. KESIMPULAN
Sanad menurut bahasa berarti sandaran, tempat kita bersandar. Menurut
istilah Muhaddisin, sanad ialah jalan yang menyampaikan kita ke matan hadis.
Sedangkan matan menurut bahasa punggung jalan (muka jalan), tanah yang
keras dan tinggi. Matan secara istilah adalah suatu redaksi dari hadis atau
sesuatu yang ada setelah sanad terakhir.
DAFTAR PUSTAKA
Rahman,Fathur.Ikhtisara Musthalahul Hadis.PT al-Ma`arif.Bandung:cetakan
pertama 1974.
Ash-Shiddiqy,Tengku Muhammad hasby.Sejarah&Pengantar Ilmu Hadis.Semarang.Pustaka
Rizki Putra:2009.
Thahan,Muhammad.Mushthalahul Hadis.Jeddah Indonesia.al-Haramain:1980.
Solahudin,M.Agus&Agus Suryadi.Ulumul Hadist.Bandung.Pustaka Setia:2011.
- Solahudin,M.Agus&Agus Suryadi.Ulumul Hadist.Bandung.Pustaka Setia.2011.hlm.89.
- Ibid. hlm 92.
- Penamaan untuk para ahli hadis
- Ibid 98.
- Rahman.ikhtisar Musthalahul Hadist.al-Ma`arif.1974.hlm.23.
http://brillyelrasheed.blogspot.com/2012/05/sanad-kekayaan-intelektual-peradaban.html
BalasHapus